Nah, ini dia nih elemen yang menentukan dalam Produksi Film yaitu Skenarionya. Disini kami akan berbagi nih, gimana sih bentuk skenario itu. Skenario yang di buat ini masih simple yang nulis skenario ini juga masih belajar. Nah, untuk kepentingan belajar bersama maka disini kami share Skenario 3 Jiwa 1 Impian. Enhjoy this guys.
Tema : Hidup Banyak Rasa
Judul : 3 Jiwa 1 Impian
Genre : Drama
Alur : Maju
Setting : - Warnet
Ikhsan
- Kedai Dendi
- Rumah
- Jalan
Latar : “Usaha seorang penjaga warnet untuk
memberangkatkan
Ibunya
Ibadah Haji.”
Tokoh : Dendi Sebagai Raka.
Ikhsan Sebagai Rama.
Ade Sebagai Febry.
Sinopsis
Rama seorang penjaga warnet yang bercita-cita memberangkatkan
Ibunya ke Tanah Suci Mekkah, tetapi ia sadar penghasilannya sebagai seorang
penjaga warnet tidaklah mencukupi untuk memberangkatkan Ibunya ke tanah suci.
Rama tidak putus asa, ia mencari cara lain ia suka mengikuti undian berhadiah
melalui televisi, majalah, dan produk-produk yang sedang malakukan promo,
melihat kondisi seperti itu kedua sahabat Rama yaitu Raka dan Febry berniat
membantu Rama.
Setelah sekian lama mengharapkan undian yang tak kunjung dapat
Rama hampir putus asa, disisi lain kondisi fisiknya yang semakin memburuk
karena pola hidup yang tidak sehat dan selalu lembur di warnet. Akhirnya harapan
kosong itu kini menjadi kenyataan ia mendapatkan undian yang selama ini dia
impikan, dia sangat senang, mereka bertiga merayakannya.
Raka dan
Febry ingin berkunjung ke warnet Rama karena dia tak kunjung datang di tempat
biasa mereka berkumpul, sesampainya di warnet mereka berdua terheran-heran
warnetnya sudah tutup, mereka berdua memutuskan untuk pergi kerumahnya dan
ternyata tak terbayangkan bendera kuning berada di depan rumah Rama.
Scene 1
Int. Warnet – Pagi hari
Pagi hari Rama menuju warnet tempat dia
bekerja, di tengah perjalanan seperti biasa dia mampir ke warung untuk sarapan
dan tanpa di sengaja dia melihat poster iklan produk undian berhadiah, dia pun
berniat untuk mengikutinya dengan membeli produk tersebut.
Rama
Bu,
itu poster beneran bu?
(
menunjuk poster itu )
Penjaga warung
Beneran
de, Tadi yang masang baru saja pergi.
Rama
Wah,
saya beli bu !!
(
mengeluarkan uang di sakunya )
Penjaga warung
Banyak
sekali kamu belinya, ini.
Rama
Ia
siapa tau beruntung bu, terima kasih bu
(
Rama langsung menuju warnetnya)
Sesampainya di warnet dia
langsung fokus dengan undian berhadiah itu, tak di sadari waktu berlalu
warnetnya tidak kunjung buka, dia tersadar akhirnya dia langsung merapihkan
ruangan warnet dan bersiap-siap untuk membuka.
Scene 2
Int. Kedai – Siang Hari
Raka sedang
membereskan kedainya.
Adik Raka
Ka, aku berangkat
dulu yah.
( salim )
Raka
Oh ia, de ini
uangnya jangan boros hati-hati di jalan.
( seru Raka, kembali
membereskan meja )
Scene 3
Int. Kedai - Sore hari
Suasana kedai sedang ramai, Raka sedang melakukan tugasnya
sebagai Pemilik kedai di sana, Rama sedang bersantai menikmati tehnya. tak lama
kemudian Febry datang dengan muka lesu.
Rama
Kenapa lo boy? Muke
lo ketekuk gitu?
Febry
AH, lg BT, mumet, pusing,
galau, tewang nih gua.
( membanting dirinya
ke kursi )
Rama
Udeh ga usah BT lg,
2011 masih aja BT. Lo Nih liat !
( memberikan
selembaran lomba yang telah di print )
Febry
Wih, mantep nih.
( Febry Sangat
antusias )
Rama
Iye, lo ikut dah tuh,
lo kan jago.
( kembali ke meja
operator dan membuka situs undian online )
Febry
Okelah gua ikut dari
pada luntang lantung begini.
Raka
Mau mesen apa lo
boy?
Febry
Kaya biasa aja dah.
Scene 4
Int. Kedai Raka – Sore hari
Sudah sesore ini adik raka belum pulang,
Raka begitu cemas kerjaannya mulai berantakan. Tak lama kemudian adiknya pulang
dengan kabar bahagia.
Adik Raka
Ka, aku lulus ujian insyaAllah bulan depan
aku wisuda kaka ga perlu repot repot lagi biayain aku, makasih banyak ka.
(memeluk kakanya dan sambil menangis)
Raka
(Terharu)
Scene
5
Int. Rumah Febry – Malam Hari
Ayah dan Ibu Febry Sedang bertengkar
seperti biasanya dan dalam keadaan seperti itu tak di bayangkan febry pulang
dengan membawa piala Keberanian Hiking.
Ayah Febry
Kamu
tuh yang ga bisa ngurus anak, liat tuh kerjaannya di luar ngapain. Kluyuran ga
jelas kerjanya maen doang, sekolah ga bener, apa yang bisa di banggain? Ibunya
ga bisa ngurus kerjaannya kerja aja, berangkat pagi pulang malem, kesana
kesini. Sekarang, terserah deh mau gimana!!!
(
Kesal, membanting jaketnya )
Ibu Febry
Terus
gimana kabar kamu? Bisanya nyalah-nyalahin doang, ga pernahkan kamu merhatiin
anak.
Febry
(
Terdiam di depan pintu )
Ayah Febry
Terserah
kamu lah!! ( Meninggalkan Ibunya )
Febry
(
Masuk menghampiri Ibunya )
Mah,
udah ya mah ga usah nangis lagi. Ini Febry bawa piala, mungkin dengan piala ini
Papah bisa luluh.
Ibu Febry
Makasih
ya nak.
Scene 6
Ext.
Jalan – Sore hari
Rama berjalan-jalan sore untuk
menghilangkan penat, handphonenya berdering tanda sms masuk.
SMS Masuk
(Zoom-in
Handphone Rama)
Boy,
Alhamdulillah ade gua bulan depan wisuda.
Rama
(Membalas
SMS) wes, Alhamdulillah ya udeh gua ke rumah lo ya, makan gratis bisa kali :D
Febry
(
SMS RAMA )
Boy,
makasih atas saran lo, bener kata lo nyokap bokap gua udah baikan ngeliat piala
gua. Lo dimana? Gimana kabar undian lo?
Rama
Alhamdulillah
deh, guw lagi di jalan nih mau ke tempat raka, lo kesini ya bantu guw gosokin
undian.
(tersenyum)
Scene 7
Int.
kedai – Sore menuju malam hari
Semua sudah duduk di satu meja, dan yang
mengejutkan Rama membawa banyak undian, Tawa canda mengiringi mereka bertiga,
sambil menggosok undiannya tetapi dari sekian banyaknya undian tak kunjung ada
hasilnya dan terisisa undian yang terakhir.
Raka
Kriting
dah tangan gua. Tinggal satu nih, siapa yang gosok?
Rama
Terserah
lah, paling juga sama kurang beruntung lagi.
(
memelas )
Febry
Jangan
ngomong gitu lo, ya udeh kita gosok bareng-bareng aja.
Semua
BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM
( sambil menggosok undian terakhir )
Rama
(Terdiam)
Raka
Eh
gua ga salah baca nih? Feb ini beneran?
Febry
Ma
lo dapet ma... ( histeris )
Semua
(
Berteriak kegirangan, mereka bertiga berlari lari ga karuan )
Scene 8
Ext
- Int. Warnet, Rumah Rama – Sore hari
Pengambilan gambar warnet yang sudah sepi,
Berpindah
pengambilan gambar di rumah Rama yang ternyata sudah ada bendera kuning di
depan gang rama.
Teman-Teman Rama
Berjalan
menuju rumah Rama dengan membawa supuncuk surat dari KBIH.
Ibunda Rama
Raka,
Febry... ( ibunda Rama menghampiri teman-teman rama dengan menangis tersedu –
sedu )
Febry
Ibu,
yang tabah ya bu.
( memeluk ibunda rama )
Raka
Ibu,
ini ada titipan dari KBIH.
Ibunda Rama
(
Membuka surat, lalu membacanya )
(tangisan
Ibunda Rama semakin menjadi-jadi membaca surat tersebut)
Makasih
ya nak, mudah-mudahan Rama tenang di alam sana.
Raka
Ia
ibu, ini semua hasil dari kegigihan Rama selama ini.
Dia
mengikuti program undian berhadian untuk menaikan Ibu Haji.
Scene 10
(
Surat terakhir Rama untuk Ibunya )
Nah, tuh skenarionya.
Untuk penjelasan tentang skenarionya di postingan berikutnya ya Guys. :D